Thursday, 16 June 2016


Kesehatan Mental - OCD (Obsessive Complusive Disorder)

OCD (Obsessive Complusive Disorder)



Kelas                             : 2PA07
Nama Kelompok          :
1.     Agung Fikri Prabowo (10514462)
2.     Daniella Meira Ghea Anggarani (12514525)
3.     Nurma Oktavia (18514232)
4.     Willy Iskandar (1C514248) 
5.     Yesica Salwa (1C514389)
Obsesive Compulsive Disorder (OCD), merupakan sejenis gangguan kecemasan, yaitu penyakit yang berpotensi mengganggu serta memerangkap orang dalam siklus pikiran dan perilaku yang berulang. Orang dengan OCD ini terganggu oleh stres, ketakutan atau bayangan yang berulang (obsesi) yang tidak dapat mereka kendalikan. Kecemasan/kegelisahan yang dihasilkan oleh pikiran-pikiran tersebut mengarahkan mereka pada kebutuhan mendesak untuk melakukan ritual atau rutinitas tertentu (compulsion). Ritual kompulsif ini dilakukan dalam upaya untuk mencegah pikiran obsesif atau membuat pikiran tersebut hilang.
Meskipun ritual ini dapat mengurangi kecemasan untuk sementara, namun orang tersebut harus melakukan ritualnya lagi ketika pikiran obsesif datang kembali. Siklus OCD dapat menyita waktu yang sangat banyak dan secara signifikan mengganggu aktivitas normal. Penderita OCD mungkin menyadari bahwa pikiran tersebut adalah obsesi dan dorongan yang tidak masuk akal atau tidak realistis, tetapi mereka tidak mampu menghentikannya.

Gejala-gejala Obsessive Compulsive Disorder dapat bervariasi. Gejala obsesi yang umumnya ditemukan adalah:

  • Takut kotor atau terkontaminasi oleh kuman.
  • Takut mencelakai orang lain.
  • Takut membuat kesalahan.
  • Takut malu atau berperilaku sosial yang tidak dapat diterima masyarakat.
  • Takut berpikir jahat atau berdosa.
  • Perlu kerapian, seimbang atau ketepatan.
  • Keraguan yang berlebihan dan kebutuhan untuk selalu dipercayai.
Sedangkan gejala kompulsi meliputi:
  • Berulang kali mandi, siram atau mencuci tangan.
  • Menolak untuk berjabat tangan atau menyentuh pegangan pintu.
  • Berulang kali memeriksa hal-hal yang sama, seperti kunci atau kompor.
  • Terus berhitung, baik di dalam pikiran atau diucapkan dengan keras sambil melakukan tugas-tugas rutin.
  • Mengatur barang-barang dengan cara tertentu secara terus-menerus.
  • Mengkonsumsi makanan dalam urutan tertentu.
  • Terjebak pada kata-kata, gambar atau pikiran, yang biasanya mengganggu, sehingga dapat mengganggu waktu tidur.
  • Mengulangi kata-kata, kalimat atau doa tertentu.
  • Melakukan tugas yang sama berkali – kali.
  • Mengumpulkan atau menimbun barang tanpa nilai yang jelas/berarti.

Penyebab pasti dari OCD belum sepenuhnya dipahami, namun penelitian telah menunjukkan bahwa kombinasi faktor biologis dan lingkungan ikut terlibat.

Faktor biologis: Otak adalah struktur yang sangat kompleks. Otak berisi miliaran sel saraf yang disebut neuron dan harus berkomunikasi serta bekerja sama agar tubuh dapat berfungsi secara normal. Neuron berkomunikasi melalui sinyal listrik. Mediator khusus, yang disebut dengan neurotransmiter, membantu memindahkan pesan-pesan listrik dari neuron ke neuron. Penelitian telah menemukan hubungan antara rendahnya kadar neurotransmitter , yang disebut serotonin, dengan terjadinya OCD. Selain itu, ada bukti bahwa ketidakseimbangan serotonin dapat diturunkan dari orang tua kepada anak-anak. Hal ini berarti OCD dapat diwariskan.
Daerah-daerah tertentu di otak dapat juga terpengaruh oleh ketidakseimbangan serotonin, yang memicu timbulnya OCD. Masalah ini tampaknya melibatkan jalur otak yang menghubungkan daerah otak yang berfungsi sebagai penilaian dan perencanaan, dengan daerah otak yang menerima pesan untuk gerakan tubuh.
Studi juga telah menemukan hubungan antara infeksi oleh bakteri Streptococcus dengan OCD. Infeksi ini, jika berulang dan tidak diobati, dapat menyebabkan timbulnya OCD dan gangguan lainnya pada anak-anak.
Faktor Lingkungan: Terdapat faktor lingkungan yang dapat memicu OCD pada orang-orang yang memiliki kecenderungan OCD. Faktor lingkungan juga dapat memperburuk gejala dan meliputi:
  • Siksaan
  • Perubahan kondisi kehidupan
  • Penyakit
  • Kematian orang yang dicintai
  • Masalah atau perubahan yang terkait dengan pekerjaan dan sekolah
  • Masalah dalam hubungan percintaan.

Konsep : Dalam video ini kami mengambil konsep belajar mengajar dimana 1 orang berperan menjadi dosen dan 3 orang berperan sebagai mahasiswa diantara 3 mahasiswa ini terdapat 1 mahasiswa yang menderita OCD (Obsessive Complusive Disorder). Dalam video ini kami akan membahas tentang apakah OCD (Obsessive Complusive Disorder) itu,serta apa saja gejala,penyebab dan lain-lainnya.

Berikut link videonya : www.youtube.com/watch?v=J6Z7-8Fj5K0